Denpasar (KitaIndonesia.Com)– Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Primakara memasuki usia ke-6 tahun. Merayakan hari jadi alias Dies Natalis, STMIK Primakara berkesempatan mendatangkan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Politisi yang dikenal bares itu memberikan kuliah umum sebelum menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of nderstanding (MoU), Jumat (27/9) pagi.
Ketua STMIK Primakara I Made Artana mengatakan kedatangan orang nomor satu di Kabupaten Badung itu direncanakan sejak lama. Penundaan dilakukan lantaran harus melengkapi beberapa hal.
“Nah, sekarang saatnya Primakara sudah sangat siap dengan posisinya sebagai kampus IT terbaik di Bali dan Nusa Tenggara. Kita lebih convidence untuk bekerja sama dengan pemerintah, salah satunya dengan pemerintah kabupaten Badung,” kata Artana ditemui usai acara.
Artana menjelaskan Bupati Giri Prasta saat ini sangat konsen terhadap bidang IT dan pemberdayaan pemuda sehingga dirinya merasa macth dengan kondisi tersebut.
Saat menyambut kedatangan Bupati Giri Prasta, pihaknya menampilkan berbagai platform digital yang bisa diterapkan di Kabupaten Badung.
Salah satu platform digital tersebut yakni Si Made yang nantinya dapat membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung dalam program smart village. Dalam bidang ketenagakerjaan, pihaknya juga menampilkan platform digital berupa Alih Gae. Selain itu, terdapat juga aplikasi BOS guna membantu petani dalam memutus rantai penjualan serta MediCall dalam bidang kesehatan.
Dengan adanya berbagai inovasi dari STMIK Primakara ini, Artana mengaku siap bekerja sama dalam pembangunan smart city di Kabupaten Badung.
“Jadi ke depan rasanya perlu di-maping dan intinya kita siap membantu Pemerintahan Kabupaten Badung dan siap menyukseskan program-program Pak Bupati,” jelas Artana.
Lebih jauh, Artana menuturkan di tengah usianya yang baru berumur 6 tahun, STMIK Primakara telah mencapai berbagai prestasi. Di antaranya meraih nilai akreditasi B dan sekaligus menorehkan diri sebagai kampus IT terbaik di Bali dan Nusa Tenggara.
Meski demikian, Artana mengaku tak cukup hanya sampai di sana saja. Kini setelah masuk di usai ke-6 tahun, pihaknya ingin fokus dari segi pembelajaran dan internasionalisasi.
“Sekarang adalah fokus di kualitas ya, di kualitas pembelajaran, terus kalau keluarnya adalah internasionalisasi,” tuturnya. Oleh karena itu, pihaknya mendorong adanya dosen-dosen di STMIK Primakara untuk melanjutkan studi di luar negeri.
Selain mendorong dosen, ia juga mengaku akan memperbanyak kerja sama dengan pihak luar negeri, beberapa diantaranya dengan berbagai kampus di Australia dan Inggris.
Dalam kesempatan ini Bupati Badung Nyoman Giri Prasta yang dikenal “Bupati Bares” ini memuji berbagai inovasi STMIK Primakara sebagai Technopreneurship Campus dalam mencetak SDM atau talenta digital dan wirausaha berbasis teknologi digital (technopreneur).
“Kami apresiasi STMIK Primakara yang mampu siapkan SDM dengan skill digital. Kami butuh Primakara bantu bangun Badung, Bali, Indonesia dan dunia,” kata Giri Prasta saat menyampaikan Kuliah Umum dengan topik “Badung Smart City.”
Giri Prasta menegaskan, teknologi saat ini dibutuhkan oleh dunia sehingga segala sesuatu selalu berkenaan dengan teknologi. Teknologi digunakan hampir pada seluruh aspek kehidupan, mulai dari pemerintahan, ekonomi, sistem pelayanannya, hingga lingkungan hidup.
Dengan adanya teknologi ini menyebabkan pergerakan informasi di seluruh dunia menjadi lebih cepat.
“Karena bagi saya itu tidak ada yang kecil dikalahkan yang besar. Tidak ada yang besar mengalahkan yang kecil, yang ada sekarang itu yang lambat dikalahkan sama yang cepat,” tuturnya.
Oleh karena itu, STIMIK Primakara, kata dia, sebagai kampus IT harus mempunyai kader-kader bangsa yang nantinya akan paham tentang teknologi. “Inilah yang dibutuhkan,” kata bupati yang asal Badung Utara itu. Sementara di Kabupaten Badung sendiri, pihaknya mengaku sedang melengkapi berbagai infrastruktur dalam menunjang smart city ini.
Infrastruktur yang dimaksud diantaranya seperti fiber optic, begitu pula dengan jaringan internetnya dengan harapan nantinya betul-betul bisa dimanfaatkan. “Ini sebenarnya harus kita jawab dengan baik. Semua akan menggunakan teknologi sehingga ini kita kolaborasikan termasuk juga untuk kemasyarakatan, in livingnya, societynya juga,” kata di.
Selain mengisi kuliah umum, dalam kesempatan tersebut Bupati Giri Prasta bersama dengan Ketua STMIK Primakara I Made Artana juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU).
Giri Prasta menjelaskan, selama ini memang pihaknya telah melakukan kerja sama. Salah satu contohnya, Kabupaten Badung sudah siap sekali ketika nemerima tamatan STMIK Primakara untuk bekerja di kabupaten Badung.
Jelasnya, dalam kerja sama itu ada take and give, yakni pihaknya ingin memajukan anak bangsa melalui keberadaan kampus STMIK Primakara ini. Hal itu dilaksanakan dengan membantu kebutuhan laboratorium dan kebutuhan lain yang ada STMIK Primakara.
“Kita akan berikan melalui hibah nanti kedepannya. Sehingga kami ingin bahwa sarana prasarana yang ada di kampus ini bisa lebih memadai,” jelasnya sembari mengatakan tantangan global wajib dijawab dengan smart melalui smart city.
Sebelum mengisi kuliah umum, Bupati Giri Prasta juga berkesempatan melihat beberapa aplikasi yang diciptakan oleh mahasiswa STMIK Primakara. Aplikasi dimaksud antara lain, aplikasi Si Made yang dapat membantu pengembangan smart village. “Ini pasti sekali akan kita hire untuk smart village,” kata dia. (KI4)