Rektor ITB STIKOM Bali Dr Dadang Hermawan (duduk-dua dari kiri) bersama para petinggi ITB STIKOM Bali serta mahasiswa, usai memberikan klarifikasi. (kitaindonesia.com/san edison)

Soal Plat Mobil 1515, Rektor STIKOM Bali: Sama Sekali Tak Ada Kaitan dengan ISIS!

Denpasar (KitaIndonesia.Com) – ITB STIKOM Bali sedang digempur isu miring. Tak tanggung – tanggung, lembaga pendidikan tinggi ini dikait-kaitkan dengan ISIS. Pemicunya, salah satunya adalah terkait keberadaan tiga mobil dengan nomor polisi 1515 milik para petinggi kampus ini.

Isu ini bahkan disebar secara liar di media sosial, khususnya Facebook dan WhatsApp, beberapa hari terakhir. Tak mau didiskreditkan oleh isu sensitif ini, para petinggi ITB STIKOM Bali langsung melakukan klarifikasi di Denpasar, Selasa (3/12/2019).

Dalam klarifikasi tersebut, Rektor ITB STIKOM Bali Dr Dadang Hermawan memastikan bahwa apa yang beredar di media sosial beberapa waktu terakhir adalah hoaks. Informasi bohong tersebut juga ternyata hasil daur ulang, karena isinya tak beda jauh dengan yang terjadi sebelumnya.

“Ini murni hoaks. Sebenarnya konten yang beredar merupakan pengulangan apa yang pernah terjadi pada tahun 2015 lalu,” jelas Dadang. “Ketika itu, persoalan ini sudah diklarifikasi dan tuntas,” imbuhnya.

Dadang kemudian menjelaskan beberapa konten, yang mengaitkan ITB STIKOM Bali dengan ISIS. Pertama, terkait keberadaan plat mobil 1515 di kampus itu. Ia meyakinkan bahwa plat nomor kendaraan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan ISIS.

“Pertama kali mobil itu ada tahun 2009, jauh sebelum ramainya informasi tentang ISIS. Jadi waktu itu, kita ngalir saja, karena tidak pernah terpikir akan dikaitkan dengan ISIS,” papar Dadang.

Selanjutnya, karena ingin ada ciri khas, pihaknya kembali menggunakan nomor serupa untuk mobil lainnya. Bahkan, menurut Dadang, jumlah mobil dengan nomor polisi 1515 tidak hanya tiga unit, melainkan empat unit.

“Semuanya ada empat unit yang memiliki plat nomor 1515. Karena itu tadi, kita ingin ada ciri khas. Lalu ada juga yang kaitkan 1515 ini dengan ‘first’,” urai Dadang.

“Tetapi setelah diprotes, kita sudah ganti nomor plat mobil yang ada. Tiga unit sudah diganti platnya, kebetulan sesuai dengan masa STNK lima tahun sudah berakhir. Sementara satu lagi belum diganti, karena masa lima tahun (STNK) belum selesai,” lanjutnya.

Kedua, terkait peran Dadang yang aktif di kegiatan syariah, termasuk duduk sebagai ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Bali. Dalam konten hoaks yang beredar, posisi Dadang ini juga dikait-kaitkan dengan ISIS.

Terhadap hal ini, Dadang secara lugas memastikan bahwa, ketika ada protes terkait hal ini pihaknya langsung vakum. Sama sekali tak ada kegiatan yang diselenggarakan oleh MES Bali. Apalagi ada instruksi dari Pimpinan Pusat MES, supaya Bali untuk sementara vakum saja.

“Awalnya, mungkin karena saya dianggap sebagai salah satu tokoh, saya diminta untuk menjadi Ketua MES Bali. Yang namanya diminta berkali-kali, tidak baik jika ditolak. Di sisi lain, saya pribadi sebenarnya kurang paham dengan Masyarakat Ekonomi Syariah itu,” ucapnya.

“Akhirnya ketika ramai diprotes, ya, kita vakum. Tidak ada kegiatan. Masa kepengurusan juga sudah berakhir, jadi semestinya saya sudah demisioner sebagai Ketua MES Bali. Tetapi karena belum ada yang mau menjadi ketua menggantikan saya, akhirnya saya belum diganti. Tetapi sama saja, tidak ada kegiatan yang kami laksanakan,” urai Dadang.

Ia kemudian mengajak masyarakat, untuk tidak menelan mentah setiap informasi yang diterima, apalagi itu sangat sensitif. Hoaks yang beberapa waktu ini beredar, menurut dia, tidak saja merugikan nama baik ITB STIKOM Bali.

“Lebih dari itu, jika ini dibiarkan, maka akan sangat mengganggu kerukunan, keutuhan, dan kesatuan kita sebagai bangsa. Karena itu, kami mengajak masyarakat untuk cerdas dalam menerima sekaligus membagikan informasi yang diterima,” pungkas Dadang. (KI4)

Check Also

Polsek Denbar Jaga Kamtibmas

Denpasar – Kita Indonesia, Sebagai upaya mencegah kejahatan jalanan diakhiri pekan khususnya dimalam Minggu adalah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *