Karangasem (KitaIndonesia.Com) – Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto menjelaskan bahwa secara garis besar Pegadaian dan PNM memiliki karakteristik bisnis yang sama. Keduanya memfasilitasi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan.
Pegadaian dan PNM, menurut dia, juga sama-sama ditunjuk untuk menyalurkan kredit Ultra Mikro (UMi) yang difokuskan pada pengembangan usaha mikro dengan uang pinjaman maksimal Rp 10 juta. Per 31 Oktober 2019, jumlah nasabah UMi Pegadaian sebanyak 26.124 dengan sisa uang pinjaman Rp 123,6 miliar.
Namun untuk OSL pembiayaan mikro secara PNM, nasabahnya sekitar 5 jutaan. Adapun Pegadaian 13,3 juta dan 72 persen adalah perempuan. Itu artinya, nasabah perempuan di pegadaian ada sekitar 9,5 juta.
“Jadi ibu jangan hanya datang ke PNM saja, tapi perlu juga datang ke Pegadaian,” tutur Kuswiyoto, dalam acara Bincang Bintang Bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Gusti Ayu Bintang Darmawati, di Karangasem, Jumat (29/11/2019).
Hadir dalam acara yang diselenggarakan PT Pegadaian ini Bupati Karangasem Gusti Ayu Mas Sumatri dan Direktur Bisnis 1 PT PNM (Persero), Abianti Riana.

“40 persen dari nasabah pegadaian adalah pengusaha UMKM. Dan dari pantauan kami, para wanita sudah memiliki usaha yang bagus, bisa dibilang jadi penopang keuangan keluarga,” ucapnya.
Ia menambahkan, Pegadaian dan PNM nasabahnya sangat banyak, bahkan ada irisannya. Para nasabah tersebut, mayoritas adalah pemula dalam berusaha. Hanya saja Kuswiyoto menyarankan, agar menjadi pemulanya jangan beelama-lama.
“Cepat naik kelas. Karena kalau naik kelas, Pegadaian siap menampung dan siap menyalurkan pinjaman yang murah,” ujarnya, sembari menambahkan bahwa banyak produk-produk yang murah bisa diambil.

Pada kesempatan tersebut, Kuswiyoto juga menginformasikan kepada Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri bahwa pegadaian memiliki CRS yang namanya bank sampah.
“Bank Sampah Pegadaian itu lain daripada yang lain. Maksudnya, setiap sampah yang dipungut lantas dipilah bisa dijual ke bank sampah yang disponsori pegadaian, nanti akan dapat tabungan emas, bukan rupiah,” jelas Kuswiyoto.
Ia pun menawarkan kepada Bupati Karangasem, jika tertarik, maka Pegadaian siap memfasilitasi. Ia juga mengimbau ibu-ibu yang hadir untuk memanfaatkan tabungan emas.
“Kalau di luar nabung emas dimulai dari satu atau dua gram, sedangkan di Pegadaian cukup dengan 0,01 gram saja, artinya dengan 7 ribu rupiah boleh nabung di Pegadaian. Kalau ingin dapat income lebih, bisa juga jadi Agen Pegadaian,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Kuswiyoto juga memotivasi para ibu-ibu yang hadir untuk cepat naik kelas biar bisa gabung di Pegadaian.
“Kami bisa memberikan pinjaman tanpa harus barangnya disimpan di Pegadaian, tujuannya agar lebih produktif,” pungkas Kuswiyoto. (KI4)