Jakarta (KitaIndonesia.Com) – Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI merilis empat aplikasi layanan digital, Sabtu 6 November 2021. Keempat aplikasi ini diluncurkan langsung oleh Menteri Agama RI dan Ketua Komisi VIII DPR RI.
“Kita sangat mengapresiasi terobosan Ditjen Bimas Hindu yang telah mampu membuat empat aplikasi layanan digital Hindu. Ini adalah teknologi pertama di lingkungan Kementerian Agama,” kata Sekretaris Jenderal Menteri Agama Prof Dr H Nizar, MAg, dalam sambutannya mewakili Menteri Agama, di Auditorium HM Rasyidi Jakarta Pusat, saat peluncuran keempat aplikasi ini.
Hal senada disampaikan anggota Komisi VIII DPR RI Komang Koheri, yang mewakili Ketua Komisi VIII DPR RI. Ia juga mengapresiasi Ditjen Bimas Hindu yang turut melibatkan anak-anak muda dalam pembuatan keempat aplikasi layanan digital ini.
“Kami mengapresiasi Ditjen Bimas Hindu yang telah melibatkan programmer – programmer dari kalangan anak muda Hindu, karena bagaimanapun anak muda akan menjadi penerus estafet kepemimpinan,” ucapnya.
Keempat aplikasi tersebut adalah e-Pasraman, Sindu (Sistem Informasi Hindu), Wedangga (Weda dalam Genggaman Anda), dan e-Arsip.
“Empat aplikasi layanan digital ini merupakan buah karya kerja sama antara Ditjen Bimas Hindu dengan programmer – programmer dari kalangan anak muda Hindu,” jelas Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI Tri Handoko Seto, dalam sambutannya.
Ia mengatakab, e-Pasraman adalah aplikasi layanan pendidikan Hindu berbasis digital yang akan membantu proses belajar mengajar antara siswa dan tenaga pengajar di Pasraman.
“Melalui aplikasi ini, orang tua siswa nantinya juga dapat turut mengawasi perkembangan proses belajar anak-anaknya,” papar Tri Handoko Seto.
Selanjutnya, Sindu merupakan sistem aplikasi digital berbasis web yang terintegrasi dengan data-data keumatan Hindu, seperti data pendidikan, data penyuluh, guru agama, data pegawai dan data lainnya.
“Sindu akan menjadi holding application. Jadi hanya dengan mengakses Sindu, user bisa terintegrasi dengan berbagai data dan layanan aplikasi digital Bimas Hindu RI,” urai Tri Handoko Seto.
“Sindu akan menjadi aplikasi yang terus bertumbuh untuk memberikan pelayanan mudah, murah dan cepat,” imbuhnya.
Adapun Wedangga adalah aplikasi media digital berbasis web yang mempermudah umat mengakses Kitab Suci Hindu.
“Nantinya, melalui aplikasi ini tidak hanya ditampilkan teks asli dan terjemahannya saja, namun juga bisa mendengarkan langsung lantunan beserta terjemahannya,” ujar Tri Handoko Seto.
Sementara itu Digital Arsip, merupakan transformasi model pengarsipan dokumen kepegawaian Ditjen Bimas Hindu.
“Perkembangan teknologi dan informasi menjadi alasan paling mendasar aplikasi ini kita buat. Harapannya, keempat aplikasi layanan digital Ditjen Bimas Hindu dapat terus beradaptasi sesuai tren perkembangan zaman,” pungkas Tri Handoko Seto. (KI-33)