Idul Adha di Tengah PPKM Darurat, Togar Situmorang Ajak Warga Tetap Patuhi Prokes

Denpasar (KitaIndonesia.Com) – Umat Muslim akan merayakan Idul Adha, Selasa 20 Juli 2021. Hari Raya Qurban yang diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah ini kemudian diikuti dengan penyembelihan hewan qurban yang berlangsung hingga tiga hari setelah 10 Dzulhijjah atau disebut Hari Tasyrik.

Namun pelaksanaan Hari Raya Idul Adha tahun ini masih sama seperti tahun lalu, sebab dunia masih dilanda wabah virus corona. Seperti halnya Idul Adha tahun lalu, umat Islam didorong untuk tetap menerapkan langkah pencegahan dan mengubah cara mereka menjalani hari raya ini lantaran situasi pandemi.

“Apalagi keadaan semakin mengkhawatirkan dikarenakan adanya peningkatan para penderita Covid-19 di Indonesia. Pemerintah juga telah membuat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Kami mengajak agar pelaksanaan Idul Adha tetap dengan protokol kesehatan (Prokes),” tutur advokat yang juga pengamat kebijakan publik Togar Situmorang, SH, MH, MAP, CMed, CLA, di Denpasar, Senin 19 Juli 2021.

Dikatakan, dalam perayaan Idul Adha tahun ini, warga tetap harus tertib dan mengikuti protokol kesehatan. Selain itu, wajib juga divaksin agar kekebalan imun di dalam tubuh semakin kuat untuk melawan virus jahat ini.

“Kita tidak boleh lengah sedikitpun dan memberikan celah untuk terjadinya penyebaran virus corona ini. Dan kita harus wajib gunakan masker, cuci tangan dan jauhi kerumunan. Ingat bahwa virus corona itu ada, jangan dianggap remeh dan enteng,” ucapnya.

“Saya alami sendiri setelah tes PCR positif, selama 16 hari saya berjuang melawan maut di ICU. Kalau ada yang bilang Covid-19 tidak ada, itu penjahat kemanusiaan,” imbuh Togar Situmorang.

Ia menjelaskan, dirinya masuk Rumah Sakit Bali Mandara pada Selasa 29 Juni 2021. Sebelumnya ia melakukan isolasi mandiri setelah dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR tanggal 23 Juni 2021.

“Tanggal 23 (Juni) PCR hasilnya positif. Saya isolasi mandiri, sampai tanggal 29 (Juni) malam sudah gak kuat. Nafas sesak, kepala muter, dunia kayak kiamat dan badan sudah gak bisa gerak. Makanya malam itu jam 12 langsung dibawa ke Rumah Sakit Bali Mandara,” papar Togar Situmorang.

“Saya mulai ditangani sekitar jam 3 pagi (30 Juni), dipindah ke kamar lantai 3 Sal Jepun. Tetapi jam 5 pagi subuh dipindah ke ICU, karena kondisi saya makin memburuk. Mulai saat itu di ICU saya berjuang melawan Covid-19,” imbuhnya.

Setelah sekitar 16 hari melawan maut di ICU Rumah Sakit Bali Mandara, Togar Situmorang akhirnya diperbolehkan dirawat di ruangan umum. Kondisinya pun makin membaik.

“Ini semua mukjizat bagi saya. Saya bersyukur dan berterima kasih kepada dokter dan perawat yang luar biasa menolong saya. Hanya Tuhan yang bisa membalas kalian,” tutur advokat berdarah Batak kelahiran Jakarta ini.

Ia pun mengajak masyarakat, untuk menjaga diri agar tidak terpapar Covid-19. Masyarakat juga wajib mengikuti saran pemerintah terkait protokol kesehatan serta wajib di Vaksin.

“Saya menentang yang bilang Covid- 19 tidak ada, apalagi komen dengan teori konspirasi yang gak ada dasar yang dilakukan oleh orang intelek sehingga membuat gaduh itu adalah kejahatan manusia yang tidak ada sifat kemanusian, karena sudah banyak korban bahkan meninggal dan masyarakat terkena Covid-19 tergeletak di lorong-lorong. dimana letak hati nurani kalian dengan seenaknya mengatakan Covid-19 tidak ada, bahkan para medispun sudah banyak yang jadi korban,” tandas Togar Situmorang.

Kaitan dengan Idul Adha kali ini, Togar Situmorang mengajak seluruh warga agar juga bisa berkorban dengan cara ikut menyukseskan program PPKM dan wajib vaksin sehingga bisa memutus mata rantai penyebaran virus dan tubuh memiliki imun lebih.

Dalam keadaan normal, Hari Raya Idul Adha dimulai dengan berkumpulnya umat Muslim di sebuah masjid atau lapangan di pagi hari setelah matahari terbit untuk melaksanakan Shalat Id berjamaah. Namun, wabah virus corona telah mengubah situasi dan mendorong umat Muslim untuk merayakan Idul Adha kali ini secara berbeda.

“Mari kita tetap mengikuti himbauan pemerintah yang pada prinsipnya Shalat Idul Adha 1442 Hijriah untuk beribadah di rumah dan untuk bersilaturahmi bisa dilakukan secara virtual, toh tidak mengurangi rasa kehangatan di hari yang suci Idhul Adha ini,” ucapnya.

Selain itu, Idul Adha bukan sekadar perayaan, namun hari raya Idhul Adha menjadi momentum bagi setiap umat Muslim untuk berbagi pada sesama. Selain dekat dengan Allah, makna Idul Adha juga menjadi sarana mendekatkan diri kepada keluarga, saudara, dan kerabat lainnya.

“Nada takbir menggema sudah di kumandangkan, sinyal Idul Adha sudah datang, ampunan serta barokah mudah-mudahan kita peroleh,” tuturnya.

“Hidup adalah timbal balik, apa yang kamu berikan akan kembali, apa yang kamu tanam akan tumbuh dan apa yang kamu korbankan akan berbuah pahala. Kami segenap keluarga Law Firm Togar Situmorang mengucapkan selamat berkurban dan selamat merayakan Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah serta tidak lupa mohon maaf lahir dan batin,” pungkas CEO & Founder Law Firm Togar Situmorang yang berkantor pusat di Jalan Tukad Citarum Nomor 5A Renon, Denpasar Selatan ini. (KI-01)

Check Also

Jaga Kondusifitas Jelang Pemilu, Demokrat Siap Bersinergi dengan Polda Bali

KitaIndonesia.Com – DPD Partai Demokrat Provinsi Bali menegaskan komitmennya untuk menjaga kondusifitas keamanan dan ketertiban …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *