Denpasar (KitaIndonesia.Com) – Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2021 diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan komitmen pers dalam membangun media massa yang aktual, faktual, dan akuntabel.
Harapan tersebut disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate, dalam Konvensi Media Massa HPN 2021 yang berlangsung secara virtual, Senin (8/2/2021).
“Saya tentu berharap pada konvensi hari ini, rekan-rekan pers beserta seluruh insan media yang terkait dapat semakin memperkuat komitmen kita bersama sekaligus memperluas peran media dalam membangun media massa yang aktual, faktual, dan tidak kurang juga harus akuntabel,” kata Johnny Plate.
Menurut dia, momentum HPN 2021 sangat penting, mengingat media adalah akselerator perubahan dan juga pilar demokrasi.
“Di satu sisi kita berbicara kebebasan yang luar biasa, tentu itu terkait dengan konten. Tapi di sisi yang lain, kita membutuhkan juga regulasi-regulasi yang kuat dalam mengatasi kompetisi yang sangat luar biasa,” ujarnya.
Ia pun mengajak seluruh insan pers untuk berkomitmen membangun media massa yang lebih baik dengan merujuk pada agenda-agenda yang telah disepakati pada HPN sebelumnya.
Johnny Plate juga mendorong industri pers saat ini untuk turut bertransformasi dan beradaptasi dengan pesatnya perkembangan teknologi dan dampak dari Covid-19. Oleh karena itu, kemajuan teknologi dan digitalisasi membuat cakupan pers dan media semakin luas, mengingat masyarakat semakin bergantung pada teknologi.
“Di sisi yang lain kebutuhan dan permintaan masyarakat terhadap akses informasi yang cepat dan gratis bahkan, turut meningkat dengan adanya digitalisasi,” ucapnya.
“Hal tersebut dapat dilihat dari peralihan referensi masyarakat dalam mengonsumsi berita. Terdapat enam juta pembaca pada media daring yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pembaca pada media cetak yang hanya 4,5 juta,” imbuh Johnny Plate.
Survei yang dilakukan oleh Katadata dan Kementerian Kominfo pada 2020, memperlihatkan dominasi media sosial sebagai kanal informasi yang paling dipercaya masyarakat.
“Ini yang harus kita sadari bersama, masyarakat memercayai media sosial sebagai kanal informasi terpercaya, sekitar 20 persen dari mereka yang menyatakan demikian,” tegasnya.
Melihat fenomena tersebut, Johnny Plate menegaskan bahwa industri pers dan media dituntut untuk mengubah proses pemberitaan menjadi semakin ringkas dan efisien.
Sebab, kebangkitan media sosial sebagai media yang dipercaya masyarakat dapat memantik berbagai isu di masa depan. Seperti permasalahan hak cipta, hak reproduksi konten atau publisher right.
“Hal ini tentu perlu disikapi dengan bijak, meski digitalisasi membuat pers dan media melakukan perubahan dalam berbagai proses bisnis yang ada, jangan sampai semangat untuk terus memberitakan informasi yang aktual, faktual, dan akuntabel dapat atau menjadi berubah, jangan sampai,” pungkasnya. (KI-33)