Hari Raya Nyepi, Togar Situmorang: Momentum Tingkatkan Toleransi dan Rekatkan Keberagaman

Denpasar (KitaIndonesia.Com) – Hari Raya Nyepi jatuh pada tanggal 14 Maret 2021. Berbagai persiapan tentu sudah dilakukan umat Hindu untuk menyambut tahun baru Caka ini.

Hanya saja mengingat pandemi Covid-19 masih melanda, Hari Raya Nyepi kali ini tentu tak bisa dirayakan sebagaimana lazimnya. Banyak prosesi jelang dan pasca Hari Raya Nyepi yang tidak bisa dilaksanakan.

Meski begitu, makna Hari Raya Nyepi dipastikan tidak akan pernah berkurang. Apalagi terkait Catur Brata Penyepian.

Demikian disampaikan advokat kondang berdarah Batak Togar Situmorang, SH, CMed, MH, MAP, CLA, di Denpasar, Jumat (12/3/2021). Ia bahkan meyakini, pelaksanaan Catur Brata Penyepian di tengah suasana pandemi saat ini, akan lebih hikmat.

“Melalui Catur Bratha Penyepian, kita tingkatkan toleransi sebagai perekat keberagaman. Hari raya suci ini memang merupakan salah satu perayaan yang ditunggu-tunggu oleh umat Hindu,” ucapnya.

Menurut dia, hari raya yang jatuh setahun sekali ini memang cukup unik. Sebab sekali dalam setahun dalam jangka waktu 1×24 jam, seluruh aktivitas umat Hindu dihentikan total.

“Jadi saya yang sudah lama tinggal di Pulau Dewata kurang lebih selama 20 tahun, tentu sangat senang dan merasa kangen akan Hari Raya Nyepi ini,” ujar Togar Situmorang.

“Melalui Catur Bratha Penyepian kita tingkatkan toleransi sebagai perekat keberagaman,” imbuh advokat kelahiran Jakarta ini.

Kesunyian pada Hari Raya Nyepi, menurut dia, memang sangat ditunggu-tunggu. Dimana selama satu hari tersebut, seluruh masyarakat di Pulau Dewata bisa berdiam diri di rumah sambil merenung menjernihkan pikiran. 

“Dan aura taksu Bali benar-benar bisa saya rasakan, itu yang membuat saya sangat cinta akan Pulau Seribu Pura ini,” tutur Togar Situmorang.

Togar Situmorang yang juga Ketua Tim Advokasi Mantra Kerta saat Pilgub Bali 2019 ini menambahkan, Hari Raya Nyepi menjadi momen spiritual, rohani dan jasmani, ketika semua penduduk bumi dihantui wabah virus corona.

Dengan melaksanakan Hari Raya Nyepi, semua masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Bali bisa sekaligus menjalankan arahan pemerintah dan WHO untuk melakukan isolasi diri, jaga jarak sekaligus mencintai lingkungan dan bumi.

Virus corona membuat seluruh pemeluk agama mesti melakukan penyesuaian demi tetap memuji dan memuliakan Sang Pencipta.

Melalui Nyepi, umat Hindu kembali menata diri untuk meningkatkan kualitas kehidupan untuk berkiprah dengan baik kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Dalam momen Nyepi inilah toleransi, baik sebagai warga bangsa maupun sebagai umat beragama, harus ditunjukkan oleh segenap elemen bangsa. 

Togar Situmorang yang juga Dewan Penasehat Forum Bela Negara Provinsi Bali ini juga mengingatkan bahwa toleransi diharapkan mampu membangun optimisme dan semangat dalam membangun bangsa. 

“Kasih dan damai merupakan inti ajaran dari setiap agama, karena itu adalah kebutuhan kemanusiaan. Di berbagai Kitab Suci setiap agama bisa dipastikan ada penjabaran tentang rasa cinta dan kedamaian di dalamnya,” ucapnya

Ia pun berharap, perayaan Hari Raya Nyepi di tahun 2021 ini bisa berjalan dengan lancar, aman, nyaman dan hikmat.

“Dalam kesunyian kan kau dapati makna kehidupan, dalam kesepian kan kau rasakan kehadiran-NYA. Tuhan bersama orang-orang yang selalu ingat akan penciptanya. Dan kami dari Law Firm Togar Situmorang mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943,” pungkas CEO & Founder Law Firm Togar Situmorang yang berkantor pusat di Jalan Tukad Citarum Nomor 5 A Renon, Denpasar Selatan, serta cabang di Denpasar, Jakarta, Cirebon, Kalimantan Barat, dan Bandung ini. (KI-01)

Check Also

Jaga Kondusifitas Jelang Pemilu, Demokrat Siap Bersinergi dengan Polda Bali

KitaIndonesia.Com – DPD Partai Demokrat Provinsi Bali menegaskan komitmennya untuk menjaga kondusifitas keamanan dan ketertiban …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *