Denpasar (KitaIndonesia.Com)– Tetap eksis di masa pandemi Covid-19, English Geek Language School, sekolah Bahasa Inggris paling keren di Kota Denpasar kembali tampil beda. EG menghadirkan Zenelda via aplikasi Zoom. Sosok perempuan penuh semangat asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu berbagi pengalaman tentang aktivitas perkuliahan di University of South Florida, USA. Zenelda mengambil kuliah S2 master Teaching English for Speakers of Languages (Tesol) alias mengajarkan bahasa Inggris sebagai bahasa asing.
Kepada puluhan peserta webinar bertajuk Getting Scholarship to Study Abroad alias kiat mendapatkan beasiswa untuk kuliah di luar negeri, Sabtu (9/5/2020) lalu, Zenelda mengupas dampak positif mengenyam pendidikan di Amerika Serikat. “Dengan berkuliah di luar negeri secara otomatis kita akan memiliki networking yang sangat luas. Kita juga bisa bekerja sama dengan seluruh mahasiswa dari penjuru dunia yang memiliki ketertarikan pada bidang yang sama. “Hal penting lain yang bisa didapat kalau kuliah di luar negeri, di mana pun itu, adalah menjadi duta budaya Indonesia,” ucapnya.
Zenelda juga menjabarkan bekal yang dibutuhkan seseorang agar lolos kuliah di luar negeri. Terangnya, seseorang harus bisa menjelaskan alasan memilih kampus tujuan. Termasuk menjelaskan study plan (rencana belajar) serta di kampus tersebut mau mendalami ilmu apa. “Kenapa lebih memilih kampus ini serta mata kuliah yang paling diminati. Termasuk menjelaskan rencana karier. Maksudnya, mempelajari bidang A nanti ke depan ingin karier seperti apa dan kontribusi bagi masyarakat seperti apa. Inilah beberapa hal penting yang harus diperhatikan pada saat membuat motivation step,” jelasnya.
Imbuh Zenelda, berbeda dengan sistem perkuliahan di dalam negeri, mahasiswa di luar negeri bisa memilih mata kuliah yang ingin dipelajari. Selain mata kuliah umum, mahasiswa bisa memilih mata kuliah khusus untuk didalami. “Saya di sini (US, red) selain kuliah juga ikut bersama beberapa organisasi kebudayaan menjadi duta budaya Indonesia. Ikut pameran kesenian, dan sebagainya,” ungkap mahasiswi murah senyum itu.
Sekilas tentang sistem perkuliahan, Zenelda mengaku dalam seminggu wajib membaca 50-100 halaman untuk materi perkuliahan membaca. “Sistem akademiknya lebih ketat. Kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk bikin tugas. Tugas sangat banyak dan luar biasa. Tidak ada copy paste. Ga boleh malu-malu diskusi tugas dengan dosen. Harus punya inisiatif dan lebih aktif. Benar-benar independent study,” terangnya penuh semangat.
Host webinar sekaligus Director of English Geek Language School, I Kadek Suastika mengatakan kegiatan online tersebut diikuti peserta yang sangat beragam. Mulai dari SMP, SMA, fresh graduate, mahasiswa S1 dan S2, serta masyarakat umum. “Wilayah asal peserta tidak hanya dari Bali. Ada juga yang dari Jakarta, Gorontalo, hingga Aceh. Zenelda mengupas tahapan-tahapan seleksi beasiswa, suka-duka saat melamar beasiswa, serta tips dan trik melamar beasiswa,” bebernya.
Konsultan pendidikan luar negeri, Anak Agung Ayu Redi Pudyanti menjelaskan perihal pengurusan dokumen, persyaratan bahasa, jenis-jenis beasiswa S1, S2, dan S3 serta short course untuk siswa SMA. “Jika serius ingin sukses dan meraih kesempatan kuliah di luar negeri, English Geek Language School jawabannya. Sekolah Bahasa Inggris yang terletak di Jalan Imam Bonjol No. 96, Pemecutan Klod, Denpasar Barat ini mengantongi izin resmi untuk menggelar tes syarat kuliah di luar negeri,” ungkapnya. (KI6)