Denpasar (KitaIndonesia.Com) – Sejumlah elemen menghadiri Focus Group Discussion (FGD) ‘Penanggulangan Radikalisme dan Terorisme’ di Hotel Grand Santhi Denpasar, Kamis (5/12/2019). Salah satu kesepakatan penting dalam diskusi terbatas tersebut adalah terkait pembentukan satuan pengamanan khusus di Bali.
Direktur Intelkam Polda Bali Kombes Pol Wahyu Suyitno, dalam sambutannya mengingatkan bahwa Bali sebagai destinasi wisata dunia tentu banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun asing. Namun, Bali juga sudah pernah menjadi sasaran aksi terorisme yaitu Bom Bali I dan Bom Bali II, yang berimbas anjloknya perekonomian di Pulau Dewata.
Kedua peristiwa itu terjadi, tidak terlepas dari adanya paham yang menganggap bahwa mereka paling paling benar. Ujungnya, mereka melakukan aksi terorisme dan menganggap hal tersebut merupakan syariat.
Agar hal seperti ini tidak terulang, Kombes Wahyu mengajak seluruh elemen masyarakat di Bali untuk selalu waspada. Upaya pencegahan aksi terorisme, menurut dia, adalah pekerjaan bersama yang harus dilakukan secara terus – menerus.
“Masyarakat Bali adalah masyarakat yang welcome, dengan tidak memandang bagaimana para pendatang tersebut. Kami berharap, agar perwakilan yang hadir di sini dapat menyampaikan output FGD kepada rekan-rekannya untuk mencegah aksi terorisme,” ajak Kombes Wahyu.
Diakuinya, Polda Bali belum sanggup meminamalisir potensi kerawanan aksi terorisme di seluruh wilayah Bali, terlebih para pelaku tinggal di daerah terpencil. Karena itu, perlu peran aktif dari seluruh komponen masyarakat.
“Mari bersama-sama menjaga situasi kamtibmas di wilayah Bali. Para pelaku terorisme tinggal pada tempat-tempat yang terpencil sehingga sulit terlacak dan hal tersebut memerlukan bantuan dari seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.
FGD kali ini menghadirkan sejumlah narasumber lainnya yang berkompeten. Seperti Kepala Kesbangpol Provinsi Bali I Gusti Agung Ngurah Sudarsana, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali I Nyoman Lastra, tokoh agama M Saifuddin Umar LC alias Abu Fida, Kasubdit I Dit Reskrimum Polda Bali AKBP I Made Witaya, serta Ketua Forum Komunikasi Penanggulangan Terorisme Provinsi Bali Putu Jaya Suartama.
FGD ini dihadiri oleh FKPD Provinsi Bali, perwakilan Binda Bali, perwakilan Kanwil Kumham Provinsi Bali, FKUB Provinsi Bali, MDA Provinsi Bali, Ketua Pecalang Provinsi Bali, ASITA Provinsi Bali, FKPD Kabupaten/ Kota, perwakilan Rektor/ Dosen di wilayah Bali, perwakilan Mahasiswa, perwakilan Kepala Sekolah/ guru, perwakilan pelajar, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, ormas keagamaan, PHRI Provinsi Bali, Pimpinan Ponpes, Aktivis, perwakilan Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas Denpasar, Takmir Masjid, serta personel Direktorat Intelkam. (KI6)