Labuan Bajo (KitaIndonesia.Com) – Pemerintah pusat terus memperkuat sektor pariwisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Maklum, daerah di ujung barat Pulau Flores itu merupakan salah satu dari 10 Bali Baru yang diprogramkan Presiden Jokowi.
Dengan ikon biawak purba Komodo, pemerintah bahkan menyematkan predikat pariwisata super premium untuk Labuan Bajo. Dengan predikat itu, Labuan Bajo belakangan memang semakin populer.
Saat bersamaan, pemerintah daerah setempat juga tak tinggal diam. Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dan Wakil Bupati Yulius Weng, juga melakukan berbagai pembenahan termasuk penguatan sektor lainnya.
Bupati Edi Endi bahkan akan secara khusus menggenjot wisata MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions) di daerah itu. Sebab jika dimaksimalkan, sektor ini diyakini akan memberikan dampak ekonomi ke banyak pihak.
“Kita akan kembangkan wisata MICE. Kegiatan MICE selalu melibatkan banyak sektor dan banyak pihak, sehingga menimbulkan pengaruh ekonomi ganda yang menguntungkan banyak pihak,” kata Bupati Edi Endi, di Labuan Bajo, Kamis (1/4/2021).
Untuk pengembangan wisata MICE ini, Bupati Edi Endi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Manggarai Barat telah berkunjung ke ITDC (Indonesia Tourism Development Coporation) Nusa Dua, Bali, Sabtu 20 Maret 2021 lalu.
Dalam kunjungan tersebut Bupati Edi Endi didampingi anggota DPRD Manggarai Barat Yopi Widiyanti, Komandan Kodim 1612 Manggarai Letkol Kav Ivan Alfa, SSos, Kapolres Manggarai Barat AKBP Bambang Hari Wibowo, SIK, MSi, sesepuh pariwisata H Feisol Hashim serta Prokopim Pemkab Manggarai Barat.
Di kawasan ITDC, Bupati Edi Endi dan rombongan meninjau langsung berbagai fasilitas The Westin Resort. Maklum, di dalam kawasan ITDC Nusa Dua yang semula bernama Bali Tourism Development Corporation (BTDC), The Westin merupakan resort pertama yang dibangun 39 tahun silam.
“Kami yang pertama hadir di kawasan ITDC, yang dulunya bernama BTDC. Hotel ini dibangun 39 tahun lalu,” jelas Direktur Penjualan dan Pemasaran The Westin Resort Nusa Dua, Saraswati Subadia, saat menerima Bupati Edi Endi dan rombongan.
Ia mengatakan, baik The Westin Resort maupun hotel lainnya di kawasan ITDC sangat menunjang wisata MICE. Khusus The Westin Resort misalnya, sering dipakai untuk kegiatan berskala internasional dan nasional.
“Meeting internasional, kongres partai politik, pertemuan skala nasional dan regional, konser musik, pelaksanaan turnamen tenis internasional hingga wisuda mahasiswa sering dilaksanakan di tempat kami ini,” papar Saraswati Subadia.
Ia menyebut, The Westin Resort dengan luas areal 5 hektare di dalam kawasan ITDC memiliki kapasitas 433 kamar, 26 meeting room, serta convention centre.
“Kami hotel pertama yang punya convention centre di Bali. Kami memiliki 433 kamar serta 26 meeting room. Kapasitas hall terbesar untuk 2.500 orang dalam kondisi normal. Untuk pameran juga bisa, dengan kapasitas 150 stan. Begitu juga areal parkir, bisa sampai 500 mobil. Jadi kami lengkap, one stop service,” urai Saraswati Subadia.
Selain berkunjung ke ITDC, Bupati Edi Endi dan rombongan juga menyempatkan diri mengunjungi Pantai Pandawa. Pantai Pandawa adalah salah satu kawasan wisata di area Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Pantai ini terletak di balik perbukitan dan sering disebut sebagai Pantai Rahasia. Di sekitar pantai ini terdapat dua tebing yang sangat besar, yang pada salah satu sisinya dipahat lima patung Pandawa dan Kunti.
Soal kunjungan tersebut, Bupati Edi Endi menjelaskan, pihaknya ingin mengetahui lebih detail tentang kesiapan sarana penunjang dalam pengembangan wisata MICE. Begitu pula dengan penataan objek wisata, yang menunjang wisata MICE.
Menurut Bupati Edi Endi, dengan melibatkan banyak sektor serta banyak pihak, kegiatan MICE potensial memberikan keuntungan bagi event organizer (EO), professional conference organizer (PCO), percetakan, pelaku usaha souvenir, perhotelan, biro perjalanan wisata, transportasi (darat dan laut), hingga pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
“Jadi kegiatan MICE ini akan menguntungkan banyak pihak. Ini yang mesti kita garap serius,” tandas Bupati Edi Endi.
Seperti diketahui, pada dasarnya Indonesia memiliki banyak potensi pariwisata dan SDM yang bisa dikembangkan untuk dapat menyelenggarakan industri MICE yang modern. Indonesia bahkan berpeluang menjadi “Surga MICE Dunia”.
Wisata MICE merupakan salah satu sektor dalam industri pariwisata yang berkembang sangat pesat. Kegiatan wisata MICE melibatkan berbagai sektor seperti sektor transportasi, perjalanan, rekreasi, akomodasi, makanan dan minuman, tempat penyelenggaraan acara, teknologi informasi, perdagangan dan keuangan.
Karena itu, wisata MICE dapat digambarkan sebagai industri multi aset. Di banyak daerah tujuan wisata, kegiatan MICE dikategorikan di bawah payung industry event. (KI-01)